Selasa, 09 Mei 2023

TUGAS KELAS XI IPA 1, 2 DAN 3 

GURU MAPEL KIMIA : ANTON SUWARDI 


LARUTAN PENYANGGA


SIFAT LARUTAN PEYANGGA

Larutan memiliki beberapa sifat, yaitu:

A. pH larutan penyangga tidak berubah pada penambahan sedikit asam kuat, basa

kuat, dan pengenceran.

B. Daya penyangga suatu larutan penyangga bergantung pada jumlah mol

komponennya, yaitu jumlah mol asam lemah dan basa konjugasinya atau jumlah

mol basa lemah dan asam konjugasinya.

C. pH larutan penyangga berubah pada penambahan asam kuat atau basa kuat

yang relatif banyak, jika larutan asam kuat atau basa kuat yang ditambahkan

menghabiskan komponen larutan penyangga tersebut, maka pH larutan akan

berubah drastis.

PH Larutan Penyangga dari Asam Lemah dan Garamnya




PH Larutan Penyangga dari Basa Lemah dan Garamnya


C. Peran Larutan Penyangga

          Cairan pada tubuh mengandung pasangan asam-basa konjugasi yang berfungsi sebagai
larutan penyangga. Cairan intra sel (dalam sel) dan cairan ekstra sel (luar sel) memerlukan
sistem penyangga untuk mempertahankan pH cairan. Sistem penyangga ekstra sel yang
penting adalah penyangga karbonat (H2CO3/HCO3-) yang berperan dalam menyangga pH
darah dan yang berperan menjaga pH cairan intra sel merupakan sistem penyangga fosfat
(H2PO4-/HPO42-).
          Darah mempunyai pH sekitar 7,4, karena adanya sistem penyangga H2CO3/HCO3-,
sehingga jika darah kemasukan zat yang bersifat asam maupun basa, maka dapat selalu
dinetralkan pengaruhnya terhadap perubahan pH. Perbandingan konsentrasi H2CO3 terhadap
HCO3- dalam darah sekitar 1:10, karena adanya kesetimbangan antara gas CO2 terlarut dalam
darah dengan H2CO3, serta kesetimbangan kelarutan gas CO2 dari paru-paru dengan CO2
yang terlarut. Ketika asam (H+) masuk ke dalam darah, maka asam ini akan bereaksi dengan
HCO3- membentuk H2CO3.
H2CO3 (aq) H+ (aq) + HCO3+ (aq)
           Kesetimbangan kimia pada reaksi tersebut akan bergeser ke kiri. Selanjutnya untuk
mempertahankan perbandingan 1:10 H2CO3 terhadap HCO3-, H2CO3 akan diuraikan menjadi
H2O dan CO2. Hal ini menyebabkan pernafasan meningkat untuk mengeluarkan kelebihan
CO2.
H2CO3 (aq) → H2O (l) + CO2 (g)
Ketika basa atau ion hidroksida (OH-) masuk ke dalam darah, maka basa ini akan
dinetralkan oleh H2CO3 membentuk HCO3- dan H2O.
H2CO3 (aq) H+ (aq) + HCO3- (aq)
30

BACA DAN BUAT RANGKUMAN PADA BUKU CATATAN.

KERJAKAN SOAL GOOGLE FORM BERIKUT

TUGAS 4 FORM GOOGLE (KLIK SINI)

ULANGI SAMPAI NILAI DIATAS 70 Skor Maksimal 80.

PENILAIAN BERSIFAT INDIVIDU.


SELAMAT MENGERJAKAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar