Rabu, 01 Oktober 2025

Senyawa Hidrokarbon dan Tatanama Alkana Alkena dan Alkuna

 


Senyawa Hidrokarbon dan Tatanama Alkana Alkena dan Alkuna

 Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa karbon. Senyawa ini tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat pada atom karbon, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon paling sederhana adalah hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan sebagai komponen utama minyak bumi dan gas alam.

Tentu tidak asing lagi bagi kalian penggunaan gas elpiji untuk keperluan masak di rumah tangga seperti tampak pada gambar berikut.



Gambar 1. Tabung gas LPG  

Lalu apakah kekhasan dari atom karbon? Bagaimanakah atom karbon membentuk senyawa hidrokarbon? Bagaimanakah menggolongkan senyawa hidrokarbon? Mari simak penjelasan berikut ini.

1. Kekhasan Atom Karbon

a. Atom karbon membentuk empat ikatan kovalen Atom karbon (C) merupakan pemeran utama dalam mempelajari hidrokarbon.

Atom C ini memiliki karakteristik yang khas dibanding atom lainnya.

Karakteristik itu adalah kemampuannya membentuk rantai C yang panjang.

Mengapa bisa? Perhatikan konfigurasi atom C berikut !

6C : 1s2 2s2 2p2, dari konfigurasi elektronnya dapat dinyatakan elektron valensinya = 4


Peristiwa ini disebabkan atom C mempunyai empat elektron valensi yang dapat berikatan kovalen dengan atom sejenis atau atom lain.



PENGGOLONGAN SENYAWA HIDROKARBON

 

Berdasarkan jumlah ikatan antara atom karbon, senyawa karbon dikelompokkan menjadi senyawa jenuh dan tidak jenuh. Pada senyawa hidrokarbon jenuh, atom karbon dapat mengikat atom hidrogen secara maksimal. Senyawa yang tergolong hidrokarbon jenuh adalah golongan alkana. Senyawa hidrokarbon tak jenuh mengandung ikatan rangkap dua antar atom karbonnya yang disebut alkena dan ikatan rangkap tiga yang disebut alkuna.

Penggolongan senyawa hidrokarbon yaitu :

 

1. Alkana

a. Rumus Molekul Alkana

Senyawa alkana merupakan senyawa hidrokarbon dengan rantai karbon yang paling sederhana. Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh yang seluruh ikatannya pada atom karbonnya tunggal. Rumus umum alkana adalah



Jadi, apabila atom C ada 1, maka atom H pada senyawa alkananya adalah 2(1)+2, yakni 4 buah sehingga rumus molekulnya adalah CH4. Apabila atom C ada 2, maka atom H pada senyawa alkananya adalah 2(2)+2, yakni 6 buah.  Bila dituliskan rumusnya menjadi C2H6, dan jika dijabarkan akan menjadi seperti ini:



Berikut merupakan daftar nama 10 deret pertama dari senyawa alkana:

Tabel 1. Deret homolog alkana



b. Tata Nama Senyawa Alkana

1) Alkana rantai lurus diberi nama dengan awalan n (n = normal).

Contoh: CH3-CH2-CH2-CH3 : n-butana CH3-CH2-CH2-CH2-CH3  : n-pentana

2) Alkana rantai bercabang :

a) Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang.

b) Beri nomor pada rantai terpanjang dimulai dari ujung yang paling dekat dengan cabang,

c) Cabang merupakan gugus alkil. Rumus umum alkil CnH2n + 1. Nama alkil sama dengan nama alkana dengan jumlah atom C sama, hanya akhiran –ana diganti –il.

 

Tabel 2. Deret homolog alkil



         Jika hanya ada satu cabang maka rantai cabang diberi nomor sekecil mungkin.

         Jika alkil cabang lebih dari satu dan sejenis menggunakan awalan Yunani (di = 2, tri = 3, tetra = 4, dan seterusnya) dan jika berbeda jenis diurutkan sesuai alfabetis.

 

d) Urutan penamaan senyawa alkana :

1. Nomor alkil/cabang;

2. Nama Alkil/cabang;

3. Nama rantai utama

 

Contoh 1 :



namanya : 2-metil butana

Penjelasan :

         Rantai induknya terdiri dari empat atom C namanya butana

         Penomoran dimulai dari ujung yang paling dekat dengan cabang, yaitu dari kiri

         Cabang terletak pada nomor 2

         Nama cabangnya metil (alkil terdiri dari satu atom C) sehingga namanya : 2-metil butana

 

Contoh 2 :



namanya : 2,3-dimetilbutana

 

Penjelasan :

         Rantai induknya terdiri dari empat atom C, namanya butana

         Penomoran dapat dimulai dari ujung kanan atau kiri

         Cabang terletak pada nomor 2, dan 3

         Nama cabangnya metil, jumlah cabang ada dua (di beri awalan : di), sehingga namanya : 2,3-dimetilbutana

Contoh 3 :



namanya : 3-etil-2-metilpentana

Penjelasan :

         Rantai induknya terdiri dari lima atom C, namanya pentana

         Penomoran dimulai dari ujung kanan (paling dekat dengan cabang)

         Cabang terletak pada nomor 2 (metil)  dan 3 (etil)

         Nama cabangnya metil dan etil (penulisan berdasarkan urutan abjad), sehingga namanya : 3-etil-2-metilpentana

 

2. Alkena

a. Rumus Molekul Alkena

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua pada rantai karbonnya(‒C=C‒). Rumus umum alkena adalah

Bila jumlah atom C = 2, maka jumlah atom H = 2 x 2 = 4, rumus molekulnya C2H4. Mengapa tidak ada alkena dengan rumus molekul C =1? Karena pada alkena harus terdapat satu ikatan rangkap dua antar atom C sehingga alkena yang paling sederhana adalah etena (C2H4).

Tabel 3. Deret homolog alkena



b. Tata Nama Alkena

1) Alkena Rantai Lurus Atom karbon yang berikatan rangkap (‒C=C‒) diberi nomor yang menunjukkan ikatan rangkap tersebut. Penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap.

Contoh :



namanya : 2-pentena

Penjelasan :

         Rantai induk/terpanjang terdiri dari 5 atom C, namanya = pentena

         Penomoran dari ujung kanan karena lebih dekat dengan posisi ikatan rangkap, yaitu nomor 2

         Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 2 dan atom C nomor 3, sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 2, sehingga  namanya: 2-pentena

 

2) Alkena Rantai Bercabang

Penamaan alkena rantai bercabang hampir sama dengan penamaan alkana.

Hal yang membedakan hanya pada penomoran posisi untuk ikatan rangkap pada alkena. Aturan yang digunakan tetap sama, yakni:

a)       Menentukan rantai utama, yaitu rantai terpanjang dan memiliki ikatan rangkap

b)      Penomoran rantai utama diawali dari yang paling dekat dengan ikatan rangkap, bukan dari cabang terdekat

c)       Urutan penulisan nama senyawa alkena:

 

1. Nomor cabang /alkil;

2. Nama cabang/alkil;

3. Nomor ikatan rangkap;

4. Nama Alkena

 

Contoh 1 :



namanya : 2-metil-1-butena

 

Penjelasan :

" Rantai induk/terpanjang terdiri dari 4 atom C, namanya = butena

         Penomoran dari ujung kiri karena lebih dekat dengan posisi ikatan rangkap, yaitu nomor 1

         Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 1 dan atom C nomor 2, sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 1

         Cabang/alkil terletak pada atom C nomor 2, nama cabangnya metil sehingga namanya : 2-metil-1-butena

Contoh 2 :



namanya : 2,3-dimetil-2-pentena

 

Penjelasan :

         Rantai induk/terpanjang terdiri dari 5 atom C  namanya pentena

         Penomoran dari ujung kiri karena lebih dekat dengan posisi ikatan rangkap, yaitu nomor 2

         Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 2 dan atom C nomor 3, sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 2

         Cabang/alkil terletak pada atom C nomor 2 dan 3, nama cabangnya metil, jumlahnya ada dua (diberi awalan di) sehingga namanya : 2,3-dimetil-2-pentena

 

3. Alkuna

a. Rumus Molekul Alkuna Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap tiga (‒C≡C-).

Rumus umum alkuna adalah



Bila jumlah atom C = 2, maka jumlah atom H = (2 x 2) - 2 = 2, rumus molekulnya C2H2. Mengapa tidak ada alkuna dengan rumus molekul C =1? Karena pada alkuna harus terdapat satu ikatan rangkap tiga antar atom C sehingga alkuna yang paling sederhana adalah etuna (C2H2).

Tabel 4. Deret homolog alkuna



b. Tana Nama Alkuna

1) Alkuna Rantai Lurus Atom karbon yang berikatan rangkap (‒C≡C‒) diberi nomor yang menunjukkan ikatan rangkap tiga tersebut. Penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap.

Contoh :



namanya : 2-pentuna

Penjelasan :

         Rantai induk/terpanjang terdiri dari 5 atom C, namanya = pentuna

         Penomoran dari ujung kanan karena lebih dekat dengan posisi ikatan rangkap tiga, yaitu nomor 2

         Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 2 dan atom C nomor 3 sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 2, sehingga namanya:  2- pentuna

 

3) Alkuna Rantai Bercabang

Penamaan alkuna rantai bercabang hampir sama dengan penamaan alkana.

Hal yang membedakan adalah penomoran posisi untuk ikatan rangkap pada alkuna. Aturan yang digunakan tetap sama, yakni:

a)      Menentukan rantai utama, yaitu rantai terpanjang dan memiliki ikatan rangkap tiga

b)     Penomoran rantai utama diawali dari yang paling dekat dengan ikatan rangkap, bukan dari cabang terdekat

c)      Urutan penulisan nama senyawa alkuna:

1. Nomor cabang /alkil;

2. Nama cabang/alkil;

3. Nomor ikatan rangkap;

4. Nama Alkuna

 

Contoh 1 :



namanya : 3-metil-1-butuna

Penjelasan :

         Rantai induk/terpanjang terdiri dari 4 atom C, namanya = butuna

         Penomoran dari ujung kiri karena lebih dekat dengan posisi ikatan rangkap tiga, yaitu nomor 1

         Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 1 dan atom C nomor 2, sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 1

         Cabang/alkil terletak pada atom C nomor 3, nama cabangnya metil, sehingga namanya : 3-metil-1-butuna

Contoh 2 :



namanya : 3,4-dimetil-1-pentuna

Penjelasan :

         Rantai induk/terpanjang terdiri dari 5 atom C namanya pentuna

         Penomoran dari ujung kanan karena lebih dekat dengan posisi ikatan rangkap tiga, yaitu nomor 1

         Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 1 dan atom C nomor 2, sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 1

         Cabang/alkil terletak pada atom C nomor 3 dan 4, nama cabangnya metil, jumlahnya ada dua (diberi awalan di), sehingga namanya : 3,4-dimetil-1-pentuna


Manfaat Senyawa Alkana, Alkena dan alkuna dalam Kehidupan sehari hari


🔹 Alkana (CnH₂n+2)

  1. Bahan bakar → Metana (CH₄), Propana (C₃H₈), dan Butana (C₄H₁₀) digunakan sebagai LPG, bahan bakar rumah tangga, dan sumber energi.

  2. Pelumas & minyak tanah → Alkana rantai panjang (kerosin, minyak tanah, vaselin) digunakan untuk pelumas mesin dan bahan dasar produk perawatan kulit.

  3. Pelarut non-polar → Alkana cair seperti heksana digunakan untuk melarutkan minyak, lemak, serta dalam proses ekstraksi minyak nabati.


🔹 Alkena (CnH₂n)

  1. Bahan dasar plastik → Etena (etilena, C₂H₄) digunakan untuk membuat polietilen (PE) yang menjadi bahan plastik kantong, botol, dan pipa.

  2. Bahan pembuat alkohol → Etena dapat dihidrasi menjadi etanol, yang digunakan sebagai bahan bakar (bioetanol) maupun pelarut.

  3. Pematangan buah → Gas etilena (C₂H₄) berfungsi sebagai hormon tumbuhan yang mempercepat pematangan buah secara alami.


🔹 Alkuna (CnH₂n−2)

  1. Bahan bakar las → Etuna (asetilena, C₂H₂) digunakan dalam las oksiasetilen karena menghasilkan nyala api sangat panas.

  2. Bahan dasar industri kimia → Asetilena digunakan untuk sintesis berbagai senyawa seperti vinil klorida (bahan PVC) dan akrilonitril (bahan serat sintetis).

  3. Produksi lampu karbit → Asetilena yang dihasilkan dari reaksi karbit (CaC₂) dengan air dipakai pada lampu karbit, misalnya untuk penerangan tambang atau nelayan tradisional.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar