Senyawa Hidrokarbon dan Tatanama Alkana Alkena dan Alkuna
Tentu tidak asing lagi bagi kalian penggunaan gas elpiji untuk
keperluan masak di rumah tangga seperti tampak pada gambar berikut.
Gambar 1. Tabung gas LPG
Lalu apakah kekhasan dari atom karbon? Bagaimanakah atom
karbon membentuk senyawa hidrokarbon? Bagaimanakah menggolongkan senyawa
hidrokarbon? Mari simak penjelasan berikut ini.
1. Kekhasan Atom Karbon
a. Atom karbon membentuk empat ikatan kovalen Atom karbon (C)
merupakan pemeran utama dalam mempelajari hidrokarbon.
Atom C ini memiliki karakteristik yang khas dibanding atom
lainnya.
Karakteristik itu adalah kemampuannya membentuk rantai C yang
panjang.
Mengapa bisa? Perhatikan konfigurasi atom C berikut !
6C : 1s2 2s2 2p2, dari
konfigurasi elektronnya dapat dinyatakan elektron valensinya = 4
Peristiwa ini disebabkan atom C mempunyai empat elektron
valensi yang dapat berikatan kovalen dengan atom sejenis atau atom lain.
PENGGOLONGAN
SENYAWA HIDROKARBON
Berdasarkan jumlah ikatan antara atom karbon, senyawa karbon
dikelompokkan menjadi senyawa jenuh dan tidak jenuh. Pada senyawa hidrokarbon
jenuh, atom karbon dapat mengikat atom hidrogen secara maksimal. Senyawa yang
tergolong hidrokarbon jenuh adalah golongan alkana. Senyawa hidrokarbon tak
jenuh mengandung ikatan rangkap dua antar atom karbonnya yang disebut alkena
dan ikatan rangkap tiga yang disebut alkuna.
Penggolongan senyawa hidrokarbon yaitu :
1. Alkana
a. Rumus Molekul Alkana
Senyawa alkana merupakan senyawa hidrokarbon dengan rantai
karbon yang paling sederhana. Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh yang
seluruh ikatannya pada atom karbonnya tunggal. Rumus umum alkana adalah
Jadi, apabila atom C ada 1, maka atom H pada senyawa alkananya
adalah 2(1)+2, yakni 4 buah sehingga rumus molekulnya adalah CH4. Apabila atom C ada 2, maka atom H
pada senyawa alkananya adalah 2(2)+2, yakni 6 buah. Bila dituliskan rumusnya menjadi C2H6, dan jika dijabarkan akan menjadi seperti ini:
Berikut merupakan daftar nama 10 deret
pertama dari senyawa alkana:
Tabel 1. Deret homolog alkana
b. Tata Nama Senyawa Alkana
1) Alkana rantai lurus diberi nama dengan awalan n (n
= normal).
Contoh: CH3-CH2-CH2-CH3 : n-butana
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 : n-pentana
2) Alkana rantai bercabang :
a) Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang.
b) Beri nomor pada rantai terpanjang dimulai dari ujung yang
paling dekat dengan cabang,
c) Cabang merupakan gugus alkil. Rumus umum alkil CnH2n + 1. Nama alkil sama dengan nama alkana
dengan jumlah atom C sama, hanya akhiran –ana diganti –il.
Tabel 2. Deret homolog alkil
•
Jika hanya ada satu cabang maka rantai cabang diberi
nomor sekecil mungkin.
•
Jika alkil cabang lebih dari satu dan sejenis
menggunakan awalan Yunani (di = 2, tri = 3, tetra = 4, dan seterusnya) dan jika
berbeda jenis diurutkan sesuai alfabetis.
d) Urutan penamaan senyawa alkana :
1. Nomor alkil/cabang;
2. Nama Alkil/cabang;
3. Nama rantai utama
Contoh 1 :
namanya : 2-metil butana
Penjelasan :
•
Rantai induknya terdiri dari empat atom C namanya butana
•
Penomoran dimulai dari ujung yang paling dekat dengan cabang, yaitu dari
kiri
•
Cabang terletak pada nomor 2
•
Nama cabangnya metil (alkil terdiri dari satu atom C) sehingga namanya :
2-metil butana
Contoh 2 :
namanya : 2,3-dimetilbutana
Penjelasan :
•
Rantai induknya terdiri dari empat atom C, namanya butana
•
Penomoran dapat dimulai dari ujung kanan atau kiri
•
Cabang terletak pada nomor 2, dan 3
•
Nama cabangnya metil, jumlah cabang ada dua (di beri awalan : di), sehingga
namanya : 2,3-dimetilbutana
Contoh 3 :
namanya : 3-etil-2-metilpentana
Penjelasan :
•
Rantai induknya terdiri dari lima atom C, namanya pentana
•
Penomoran dimulai dari ujung kanan (paling dekat dengan cabang)
•
Cabang terletak pada nomor 2 (metil)
dan 3 (etil)
•
Nama cabangnya metil dan etil (penulisan berdasarkan urutan abjad),
sehingga namanya : 3-etil-2-metilpentana
2. Alkena
a. Rumus Molekul Alkena
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan
rangkap dua pada rantai karbonnya(‒C=C‒). Rumus umum alkena adalah
Bila jumlah atom C = 2, maka jumlah atom H = 2 x 2 = 4, rumus
molekulnya C2H4. Mengapa tidak ada alkena dengan
rumus molekul C =1? Karena pada alkena harus terdapat satu ikatan rangkap dua
antar atom C sehingga alkena yang paling sederhana adalah etena (C2H4).
Tabel 3. Deret homolog alkena
b. Tata Nama Alkena
1) Alkena Rantai Lurus Atom karbon yang berikatan rangkap
(‒C=C‒) diberi nomor yang menunjukkan ikatan rangkap tersebut. Penomoran
dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap.
Contoh :
namanya : 2-pentena
Penjelasan :
•
Rantai induk/terpanjang terdiri dari 5 atom C, namanya = pentena
•
Penomoran dari ujung kanan karena lebih dekat dengan posisi ikatan rangkap,
yaitu nomor 2
•
Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 2 dan atom C nomor 3,
sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 2, sehingga namanya: 2-pentena
2) Alkena Rantai Bercabang
Penamaan alkena rantai bercabang hampir sama dengan penamaan
alkana.
Hal yang membedakan hanya pada penomoran posisi untuk ikatan
rangkap pada alkena. Aturan yang digunakan tetap sama, yakni:
a) Menentukan rantai utama, yaitu rantai
terpanjang dan memiliki ikatan rangkap
b) Penomoran rantai utama diawali dari
yang paling dekat dengan ikatan rangkap, bukan dari cabang terdekat
c) Urutan penulisan nama senyawa alkena:
1. Nomor cabang /alkil;
2. Nama cabang/alkil;
3. Nomor ikatan rangkap;
4. Nama Alkena
Contoh 1 :
namanya : 2-metil-1-butena
Penjelasan :
" Rantai induk/terpanjang terdiri dari 4 atom C, namanya
= butena
•
Penomoran dari ujung kiri karena lebih dekat dengan posisi ikatan rangkap,
yaitu nomor 1
•
Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 1 dan atom C nomor 2,
sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 1
•
Cabang/alkil terletak pada atom C nomor 2, nama cabangnya metil sehingga
namanya : 2-metil-1-butena
Contoh 2 :
namanya : 2,3-dimetil-2-pentena
Penjelasan :
•
Rantai induk/terpanjang terdiri dari 5 atom C namanya pentena
•
Penomoran dari ujung kiri karena lebih dekat dengan posisi ikatan rangkap,
yaitu nomor 2
•
Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 2 dan atom C nomor 3,
sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 2
•
Cabang/alkil terletak pada atom C nomor 2 dan 3, nama cabangnya metil,
jumlahnya ada dua (diberi awalan di) sehingga namanya : 2,3-dimetil-2-pentena
3. Alkuna
a. Rumus Molekul Alkuna Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon
dengan ikatan rangkap tiga (‒C≡C-).
Rumus umum alkuna adalah
Bila jumlah atom C = 2, maka jumlah atom H = (2 x 2) - 2 = 2,
rumus molekulnya C2H2. Mengapa tidak ada alkuna dengan
rumus molekul C =1? Karena pada alkuna harus terdapat satu ikatan rangkap tiga
antar atom C sehingga alkuna yang paling sederhana adalah etuna (C2H2).
Tabel 4. Deret homolog alkuna
b. Tana Nama Alkuna
1) Alkuna Rantai Lurus Atom karbon yang berikatan rangkap
(‒C≡C‒) diberi nomor yang menunjukkan ikatan rangkap tiga tersebut. Penomoran dimulai
dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap.
Contoh :
namanya : 2-pentuna
Penjelasan :
•
Rantai induk/terpanjang terdiri dari 5 atom C, namanya = pentuna
•
Penomoran dari ujung kanan karena lebih dekat dengan posisi ikatan rangkap
tiga, yaitu nomor 2
•
Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 2 dan atom C nomor 3
sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 2, sehingga namanya: 2- pentuna
3) Alkuna Rantai Bercabang
Penamaan alkuna rantai bercabang hampir sama dengan penamaan
alkana.
Hal yang membedakan adalah penomoran posisi untuk ikatan
rangkap pada alkuna. Aturan yang digunakan tetap sama, yakni:
a)
Menentukan rantai utama, yaitu rantai terpanjang dan memiliki ikatan
rangkap tiga
b)
Penomoran rantai utama diawali dari yang paling dekat dengan ikatan
rangkap, bukan dari cabang terdekat
c)
Urutan penulisan nama senyawa alkuna:
1. Nomor cabang /alkil;
2. Nama cabang/alkil;
3. Nomor ikatan rangkap;
4. Nama Alkuna
Contoh 1 :
namanya : 3-metil-1-butuna
Penjelasan :
•
Rantai induk/terpanjang terdiri dari 4 atom C, namanya = butuna
•
Penomoran dari ujung kiri karena lebih dekat dengan posisi ikatan rangkap
tiga, yaitu nomor 1
•
Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 1 dan atom C nomor 2,
sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 1
•
Cabang/alkil terletak pada atom C nomor 3, nama cabangnya metil, sehingga
namanya : 3-metil-1-butuna
Contoh 2 :
namanya : 3,4-dimetil-1-pentuna
Penjelasan :
•
Rantai induk/terpanjang terdiri dari 5 atom C namanya pentuna
•
Penomoran dari ujung kanan karena lebih dekat dengan posisi ikatan rangkap
tiga, yaitu nomor 1
•
Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 1 dan atom C nomor 2,
sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 1
•
Cabang/alkil terletak pada atom C nomor 3 dan 4, nama cabangnya metil, jumlahnya
ada dua (diberi awalan di), sehingga namanya : 3,4-dimetil-1-pentuna
Manfaat Senyawa Alkana, Alkena dan alkuna dalam Kehidupan sehari hari
🔹 Alkana (CnH₂n+2)
-
Bahan bakar → Metana (CH₄), Propana (C₃H₈), dan Butana (C₄H₁₀) digunakan sebagai LPG, bahan bakar rumah tangga, dan sumber energi.
-
Pelumas & minyak tanah → Alkana rantai panjang (kerosin, minyak tanah, vaselin) digunakan untuk pelumas mesin dan bahan dasar produk perawatan kulit.
-
Pelarut non-polar → Alkana cair seperti heksana digunakan untuk melarutkan minyak, lemak, serta dalam proses ekstraksi minyak nabati.
🔹 Alkena (CnH₂n)
-
Bahan dasar plastik → Etena (etilena, C₂H₄) digunakan untuk membuat polietilen (PE) yang menjadi bahan plastik kantong, botol, dan pipa.
-
Bahan pembuat alkohol → Etena dapat dihidrasi menjadi etanol, yang digunakan sebagai bahan bakar (bioetanol) maupun pelarut.
-
Pematangan buah → Gas etilena (C₂H₄) berfungsi sebagai hormon tumbuhan yang mempercepat pematangan buah secara alami.
🔹 Alkuna (CnH₂n−2)
-
Bahan bakar las → Etuna (asetilena, C₂H₂) digunakan dalam las oksiasetilen karena menghasilkan nyala api sangat panas.
-
Bahan dasar industri kimia → Asetilena digunakan untuk sintesis berbagai senyawa seperti vinil klorida (bahan PVC) dan akrilonitril (bahan serat sintetis).
-
Produksi lampu karbit → Asetilena yang dihasilkan dari reaksi karbit (CaC₂) dengan air dipakai pada lampu karbit, misalnya untuk penerangan tambang atau nelayan tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar